Menurut hadis riwayat Muslim dalam buku Hadits kelas 12 MA
Program Keagamaan sebagaimana berikut yang artinya :
Dari Auf bin Malik R.A. berkata, Rosulullah bersabda : “ Sebaik-baik
kamu sekalian adalah mereka yang kamu cintai dan mereka mencintaimu, kamu
sekalian mendo’akan mereka dan mereka mendo’akan kamu sekalian. Sejelek-jelek
pimpinan kamu sekalian adalah mereka yang kamu benci dan mereka membenci kamu
sekalian, kamu sekalian melaknati mereka dan mereka melaknati kamu sekalian”.
Sahabat berkata : “ Wahai Rasulullah apakah tidak kami lemparkan saja mereka
dengan pedang pad saat itu ?” Rasul menjawab : “Jangan. Selama mereka
mendirikan sholat bersama kamu sekalian, bukankah orang yang dipimpin oleh
pimpinan dan melihat pimpinan tersebut durhaka kepada Allah maka bencilah
kedurhakaannya kepada Allah dan jangan mencabut tangan dari ketaatan (terhadap
mereka).
Dijelaskan bahwasannya kriteria pimpinan yang baik adalah
- Orang yang mencintai rakyat yang dipimpinnya, yang akhirnya akan menjadikan ia mempunyai keinginan terwujudnya kemakmuran pada rakyatnya, dengan melakukan sunnatullah-sunnatullah yang ada.
- Orang yang dicintai rakyatnya yang bukan karena materi yang ada pada diri pemimpin, namun karena sifatnya yang bisa menunjukkan bahwa dia adalah seorang pemimpin yang jujur,adil,dsb sebagaimana umat Rasulullah yang mencintai beliau karena sifatnya yang mulia.
- Orang yang mengharapkan kebaikan rakyatnya yang akhirnya menjadikan dia itu lebih mendahulukan kepentingan rakyat/bersama daripada kepentingan golongan atau pribadi saja.
- Orang yang diharapkan kebaikannya oleh rakyatnya yang akhirnya menjadikan rakyat ingin terus dipimpinnya.
Selain itu, hadis tersebut juga menjelaskan bahwa ketaatan
pada pemimpin tetep dikatakan sah selama pemimpin tidak menganjurkan rakyatnya
untuk durhaka pada Allah, sekalipun pemimpin itu dalam keadaan duhaka pada-Nya.
Namun, bilamana ditemui ada seorang pemimpin yang durhaka pada Allah, yang
harusnya kita lakukan adalah membenci perbuatannya bukan malah membenci
orangnya dan membangkang terhadap kepemimpinannya.
Nah, yang jadi pertanyaan adalah bagaimana menyikapi adanya
kampanye di daerah kita yang mana di dalam kampanye tersebut terkandung unsur2
multipolitik yang akhirnya memunculkan potensi dimenangkan oleh orang2 yang
gila jabatan, orang2 yang mengumbar janji palsu, orang2 yang ternyata kemampuan
kepemimpinannya kurang,dls. Lantas apakah pemimpin hasil kampanye nanti bisa
dikatakan sah ??? (mari kita diskusikan!! ^_^)
Menurut penulis begini, asumsinya negara kita adalah
demokrasi. Sebelum memahami sah tidaknya pemimpin dari hasil kampanye, kita
harus tau dulu apa itu kampanye dan apa tujuannya, kalo sebatas yang penulis
ketahui, kampanye adalah salah satu alat/cara yang biasa digunakan oleh para calon
pemimpin untuk memperkenalkan visi dan misi yang akan diwujudkan ke depannya
tanpa menambahkan unsur yang mempengaruhi rakyat dengan cara tidak dibenarkan.
Jika kita lihat di sekitar kita, apakah begitu bentuk
kampanye yang biasa dilakukan oleh calon pemimpin ? tidak. Akhirnya, kita harus
memahami bahwa karena Indonesia termasuk negara demokrasi, yang mana biasanya
cara yang dipakai untuk menentukan seorang pemimpin adalah dengan cara
mengesahkan calon pemimpin yang mendapatkan suara terbanyak dari rakyatnya untuk
menjadi pemimpin, akhirnya wajar jika ada pemimpin yang ternyata tidak sesuai
dengan kriteria sebagaimana di atas tadi. Memang, bisa dibilang bahwasannya
sistem pemilihan pemimpin tersebut seperti ketika kita sedang melakukan
transaksasi jual beli dengan oranglain. Ibaratnya, calon pemimpin sebagai penjual
yang menawarkan visi misinya dan rakyatnya adalah pembeli yang mencari pemimpin
yang dermawan saat kampanye.
Kalo menurut pembaca bagaimana ?? silahkan berkomentar !! ^_^
NB : jika pembaca menemui argumen/pendapat yg lebih kuat dalilnya, penulis sarankan pada pembaca untuk mengambil yang lebih kuat argumen yang ada dasar/dalilnya yang kuat pula.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar