Selasa, 02 Februari 2016

Bagaimana pemimpin yang ideal untuk kita ?



Menurut hadis riwayat Muslim dalam buku Hadits kelas 12 MA Program Keagamaan sebagaimana berikut yang artinya :
Dari Auf bin Malik R.A. berkata, Rosulullah bersabda : “ Sebaik-baik kamu sekalian adalah mereka yang kamu cintai dan mereka mencintaimu, kamu sekalian mendo’akan mereka dan mereka mendo’akan kamu sekalian. Sejelek-jelek pimpinan kamu sekalian adalah mereka yang kamu benci dan mereka membenci kamu sekalian, kamu sekalian melaknati mereka dan mereka melaknati kamu sekalian”. Sahabat berkata : “ Wahai Rasulullah apakah tidak kami lemparkan saja mereka dengan pedang pad saat itu ?” Rasul menjawab : “Jangan. Selama mereka mendirikan sholat bersama kamu sekalian, bukankah orang yang dipimpin oleh pimpinan dan melihat pimpinan tersebut durhaka kepada Allah maka bencilah kedurhakaannya kepada Allah dan jangan mencabut tangan dari ketaatan (terhadap mereka).
Dijelaskan bahwasannya kriteria pimpinan yang baik adalah

  • Orang yang mencintai rakyat yang dipimpinnya, yang akhirnya akan menjadikan ia mempunyai keinginan terwujudnya kemakmuran pada rakyatnya, dengan melakukan sunnatullah-sunnatullah yang ada. 
  •  Orang yang dicintai rakyatnya yang bukan karena materi yang ada pada diri pemimpin, namun karena sifatnya yang bisa menunjukkan bahwa dia adalah seorang pemimpin yang jujur,adil,dsb sebagaimana umat Rasulullah yang mencintai beliau karena sifatnya yang mulia.
  • Orang yang mengharapkan kebaikan rakyatnya yang akhirnya menjadikan dia itu lebih mendahulukan kepentingan rakyat/bersama daripada kepentingan golongan atau pribadi saja.
  • Orang yang diharapkan kebaikannya oleh rakyatnya yang akhirnya menjadikan rakyat ingin terus dipimpinnya.

Selain itu, hadis tersebut juga menjelaskan bahwa ketaatan pada pemimpin tetep dikatakan sah selama pemimpin tidak menganjurkan rakyatnya untuk durhaka pada Allah, sekalipun pemimpin itu dalam keadaan duhaka pada-Nya. Namun, bilamana ditemui ada seorang pemimpin yang durhaka pada Allah, yang harusnya kita lakukan adalah membenci perbuatannya bukan malah membenci orangnya dan membangkang terhadap kepemimpinannya.

Nah, yang jadi pertanyaan adalah bagaimana menyikapi adanya kampanye di daerah kita yang mana di dalam kampanye tersebut terkandung unsur2 multipolitik yang akhirnya memunculkan potensi dimenangkan oleh orang2 yang gila jabatan, orang2 yang mengumbar janji palsu, orang2 yang ternyata kemampuan kepemimpinannya kurang,dls. Lantas apakah pemimpin hasil kampanye nanti bisa dikatakan sah ??? (mari kita diskusikan!! ^_^)

Menurut penulis begini, asumsinya negara kita adalah demokrasi. Sebelum memahami sah tidaknya pemimpin dari hasil kampanye, kita harus tau dulu apa itu kampanye dan apa tujuannya, kalo sebatas yang penulis ketahui, kampanye adalah salah satu alat/cara yang biasa digunakan oleh para calon pemimpin untuk memperkenalkan visi dan misi yang akan diwujudkan ke depannya tanpa menambahkan unsur yang mempengaruhi rakyat dengan cara tidak dibenarkan.
Jika kita lihat di sekitar kita, apakah begitu bentuk kampanye yang biasa dilakukan oleh calon pemimpin ? tidak. Akhirnya, kita harus memahami bahwa karena Indonesia termasuk negara demokrasi, yang mana biasanya cara yang dipakai untuk menentukan seorang pemimpin adalah dengan cara mengesahkan calon pemimpin yang mendapatkan suara terbanyak dari rakyatnya untuk menjadi pemimpin, akhirnya wajar jika ada pemimpin yang ternyata tidak sesuai dengan kriteria sebagaimana di atas tadi. Memang, bisa dibilang bahwasannya sistem pemilihan pemimpin tersebut seperti ketika kita sedang melakukan transaksasi jual beli dengan oranglain. Ibaratnya, calon pemimpin sebagai penjual yang menawarkan visi misinya dan rakyatnya adalah pembeli yang mencari pemimpin yang dermawan saat kampanye. 

Kalo menurut pembaca bagaimana ?? silahkan berkomentar !! ^_^

NB : jika pembaca menemui argumen/pendapat yg lebih kuat dalilnya, penulis sarankan pada pembaca untuk mengambil yang lebih kuat argumen yang ada dasar/dalilnya yang kuat pula.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar