Minggu, 28 Februari 2016

Masalah Kematian

BUNUH DIRI Vs MATI SYAHID

Mati Syahid
Bunuh Diri

Dalam Islam, orang yang membunuh orang secara dzalim itu termasuk dosa besar. Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar (QS. 17:33). Istilah “alasan yang benar” merujuk pada keadilan kriminal, khususnya hukuman mati untuk kejahatan-kejahatan tertentu, seperti pembunuhan. Hukuman ini hanya boleh dijatukan oleh pengadilan. 
Al-Qur’an menegaskan kembali hukuman kuno bahwa membunuh satu orang seperti membunuh seluruh masyarakat, sementara menyelamatkan satu nyawa adalah seperti menyelamatkan seluruh masyarakat (QS. 5:32). Suatu pembunuhan harus dilakukan sesuai dengan hukum, dan dilaksanakan oleh penguasa yang sah. Tidak ada vigilantisme dalam Islam. 

Bunuh diri itu dosa
Sengaja bunuh diri itu jelas dosa. Biasanya orang melakukan bunuh diri karena putus asa, tanpa menyadari nilai pentingnya kehidupan mereka sendiri. Allah menganjurkan umat Islam untuk bersabar, berharap, dan percaya pada rahmat Allah, dan tidak putus asa/ kehilangan harapan. Pesan Al-Qur’an jelas: janganlah kamu membunuh dirimu sendiri ,  sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu(QS. 4:29).
Menurut tradisi Islam, orang yang melakukan bunuh diri akan hidup di neraka sambil menyiksa sendiri dengan cara atau senjata yang dulu mereka gunakan untuk bunuh diri. Orang yang melompat dari bukit dan merasakan kesakitan kematian itu lagi dan lagi.

Mati syahid
Islam mengajarkan bahwa pengorbanan, keberanian, dan ketulusan akan diganjar oleh Allah di akhirat. Istilah Arab untuk martir adalah syahid, yang berarti “saksi”. Seorang syuhada’ menyaksikan kebenaran, dan rela menyerahkan nyawanya demi kebenaran, mati dengan keberanian dan heroisme; syuhada mungkin terbunuh saat membela umat Islam atau berpegang melawan tirani. Menurut satu hadist, nabi muhammad saw juga melukiskan golongan orang berikut ini sebagai syuhada:
Orang yang mati karena wabah
Orang yang mati karena tenggelam
Orang yang mati karena sakit perut.
Orang yang mati karena penyakit dalam
Orang yang tertimbun reruntuhan sampai mati ketika suatu bangunan ambruk.
Seorang wanita yang mati saat melahirkan.
Nabi Muhammad saw pernah bersabda bahwa ada orang yang membunuh atas nama Islam, tapi masuk neraka. Ketika ditanya mengapa, beliau menjawab, “karena mereka tidak benar-benar berjuang deni Allah.” Untuk dapat dianggap sebagai syuhada, orang harus bertindak di dalam batasan hukum Islam dan punya niat yang ikhlas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar