Menurut hadis riwayat Baihaqi dalam buku Hadits kelas 12 MA Program Keagamaan sebagaimana berikut yang artinya :
Dari Ali bin Abi Thalib R.A. berkata bahwa
Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang mendapat nikmat maka hendaklah membaca
alhamdulillah, barangsiapa yang diperlambat rizkinya maka hendaklah membaca
Astaghfirullah, dan barangsiapa yang tertimpa suatu bencana maka hendaklah membaca
laa haula walaa quwwata illaa billaah”.
Dari situ, penulis memahami bahwasannya dalam
bersyukur itu sebenarnya tidak cukup hanya dengan ucapan memuji Allah, namun
perlu pengaplikasian sebagai bentuk nyata dari bersyukur kita terhadap
pemberianNya yakni dengan cara berbagi dengan sesama umat manusia lainnya. Karena
bentuk pemberiannya tidak hanya sekedar materi saja, namun ada pemberian
immateri juga seperti, waktu/kesempatan hidup di dunia, kesehatan,
ketentraman,kenyamanan, dan lain sebagainya. Nah, akhirnya kita perlu memahami bahwa ada hadis
juga yang berisi nasihat yang mana hadis tersebut memaparkan bahwasannya kita
dianjurkan bahkan diwajibkan untuk senantiasa menggunakan 5 kesempatan sebelum
datangnya 5 kesempatan tersebut, diantaranya :
1.
Masa muda sebelum masa tua
3.
Masa kaya sebelum masa miskin
4.
Masa luang sebelum masa sibuk
5.
Masa hidup sebelum masa mati
Nah, sekarang coba tanyakan pada diri pembaca
“sudahkah saya mengamalkan hadis itu?”. Dari pertanyaan tersebut akan muncul
pertanyaan lagi yaitu ; “jika sudah, apakah benar pengamalannya? Apakah sudah sesuai
dengan maksud Allah dalam memberi nikmat-nikmat yang luar biasa itu?” , “jika
belum, kenapa ? apakah karena ada faktor kepribadian malas pada diri yang akhirnya
tidak mengamalkannya ? ataukah karena kurang paham bagaimana cara
mengamalkannya dan tidak mau berusaha untuk mencari pemahaman tersebut sehingga
tetap tidak bisa mengetahui dan memahami bagaimana cara mengamalkannya? Ataukah
ada faktor lain lagi yang bisa menyebabkan diri tidak mengamalkannya?”. Nah,
terlepas sudah paham atau belum,penulis ingin sharing soal tersebut dan bagi
yang pengen tau silahkan baca penjelasan lebih lanjut, barangkali bisa
dijadikan referensi dalam mencari kebenaran.
Menurut penulis, sebelum memahami bagaimana
cara mengamalkan nasihat dari hadis tersebut, kita harus memahami dulu apa
tujuan Allah menciptakan kita di bumi Allah sehingga kita bisa mudah untuk
mengetaui bagaimana pengamalan yang sekiranya tepat untuk kita jalankan.
Berikut adalah ayat-ayat Allah yang memaparkan mengenai tugas manusia
diciptakan di bumiNya :
- Q.S. 2:21 menjelaskan bahwa manusia diciptakan di dunia untuk menyembah padaNya.
- Q.S. 2:30 menjelaskan bahwa manusia diciptakan di dunia untuk menjadi khalifah.
- QS. 2:138 menjelaskan bahwa manusia diciptakan untuk mengimaniNya tanpa terbesit kemusyrikan.
- QS. 6:165 menjelaskan bahwa manusia diciptakan untuk menjadi penguasa-penguasa di muka bumi.
- QS. 7: 129 menjelaskan bahwa manusia diciptakan untuk khalifah di bumi Allah.
- QS. 11:7 menjelaskan bahwa manusia diciptakan untuk taat dan patuh pada-Nya dengan cara berusaha dan beramal sholeh.
- QS. 11:61 menjelaskan bahwa manusia diciptakan untuk penguasa dan pemakmur dunia.
- QS. 22:41 menjelaskan bahwa manusia diciptakan untuk mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.
- QS. 23:115 menjelaskan bahwa manusia diciptakan bukanlah dengan percuma .
- QS. 24:55 menjelaskan bahwa manusia diciptakan untuk berkuasa(pemimpin umat) di muka bumi.
- QS. 27:62 menjelaskan bahwa manusia diciptakan untuk khalifah di bumi.
- QS. 28:5 ; QS. 35:39 ;QS. 43:60 ; QS. 67:2 ; QS. 90:4 dst yang intinya sama – sama membahas tugas manusia diciptakan di bumi.
Dari sini bisa disimpulkan bahwasannya tugas
manusia/misi utama penciptaan manusia di muka bumi ini adalah untuk taat dan
patuh pada-Nya dengan cara menjadi khalifah fil ardh (pemimpin di muka bumi).
Nah, caranya memanfaatkan 5 perkara (Masa muda sebelum masa tua; Masa sehat
sebelum masa sakit; Masa kaya sebelum masa miskin; Masa luang sebelum masa
sibuk; Masa hidup sebelum masa mati) yaitu dengan menjalankan
sunnatullah2/jalan2 untuk memenuhi perintah-Nya. Contohnya, kita sekarang
posisinya sedang menempuh pendidikan untuk menunjang karier misalkan .. nah,
akhirnya bentuknya adalah dengan bersungguh2 belajarnya, menjaga kesehatan,
menabung/ tidak hidup yang mewah2 artinya uang dikeluarkan bila memang bener2
ada keperluan untuk memenuhi biaya pendidikan dan biaya hidup .. namun, biaya
hidup pun juga jangan yang berlebihan, menggunakan waktu luang untuk
mengikuti/melaksanakan aktivitas2 yang menunjang karier, menggunakan hidupnya
bukan untuk main2 di dunia belaka namun hidup dan matinya hanya digunakan
untuk-Nya sebagaimana yang telah disebutkan di dalam firman-Nya diatas seperti
untuk melaksanakan ibadah spiritual untuk mengembalikan misi penciptaan manusia
di muka bumi .
Jadi, menurut penulis seperti itu teman –
teman. Bila ada yang mau nambahi utawi nyanggah geh monggo .. ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar