Rabu, 24 Februari 2016

Bagaimana cara kita bersyukur pada Allah ?




Menurut hadis riwayat Baihaqi dalam buku Hadits kelas 12 MA Program Keagamaan sebagaimana berikut yang artinya :
Dari Ali bin Abi Thalib R.A. berkata bahwa Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang mendapat nikmat maka hendaklah membaca alhamdulillah, barangsiapa yang diperlambat rizkinya maka hendaklah membaca Astaghfirullah, dan barangsiapa yang tertimpa suatu bencana maka hendaklah membaca laa haula walaa quwwata illaa billaah”.
Dari situ, penulis memahami bahwasannya dalam bersyukur itu sebenarnya tidak cukup hanya dengan ucapan memuji Allah, namun perlu pengaplikasian sebagai bentuk nyata dari bersyukur kita terhadap pemberianNya yakni dengan cara berbagi dengan sesama umat manusia lainnya. Karena bentuk pemberiannya tidak hanya sekedar materi saja, namun ada pemberian immateri juga seperti, waktu/kesempatan hidup di dunia, kesehatan, ketentraman,kenyamanan, dan lain sebagainya. Nah,  akhirnya kita perlu memahami bahwa ada hadis juga yang berisi nasihat yang mana hadis tersebut memaparkan bahwasannya kita dianjurkan bahkan diwajibkan untuk senantiasa menggunakan 5 kesempatan sebelum datangnya 5 kesempatan tersebut, diantaranya :
1.       Masa muda sebelum masa tua
2.       Masa sehat sebelum masa sakit
3.       Masa kaya sebelum masa miskin
4.       Masa luang sebelum masa sibuk
5.       Masa hidup sebelum masa mati
Nah, sekarang coba tanyakan pada diri pembaca “sudahkah saya mengamalkan hadis itu?”. Dari pertanyaan tersebut akan muncul pertanyaan lagi yaitu ; “jika sudah, apakah benar pengamalannya? Apakah sudah sesuai dengan maksud Allah dalam memberi nikmat-nikmat yang luar biasa itu?” , “jika belum, kenapa ? apakah karena ada faktor kepribadian malas pada diri yang akhirnya tidak mengamalkannya ? ataukah karena kurang paham bagaimana cara mengamalkannya dan tidak mau berusaha untuk mencari pemahaman tersebut sehingga tetap tidak bisa mengetahui dan memahami bagaimana cara mengamalkannya? Ataukah ada faktor lain lagi yang bisa menyebabkan diri tidak mengamalkannya?”. Nah, terlepas sudah paham atau belum,penulis ingin sharing soal tersebut dan bagi yang pengen tau silahkan baca penjelasan lebih lanjut, barangkali bisa dijadikan referensi dalam mencari kebenaran.
Menurut penulis, sebelum memahami bagaimana cara mengamalkan nasihat dari hadis tersebut, kita harus memahami dulu apa tujuan Allah menciptakan kita di bumi Allah sehingga kita bisa mudah untuk mengetaui bagaimana pengamalan yang sekiranya tepat untuk kita jalankan. Berikut adalah ayat-ayat Allah yang memaparkan mengenai tugas manusia diciptakan di bumiNya :
  • Q.S. 2:21 menjelaskan bahwa manusia diciptakan di dunia untuk menyembah padaNya.
  • Q.S. 2:30 menjelaskan bahwa manusia diciptakan di dunia untuk menjadi khalifah.
  •  QS. 2:138 menjelaskan bahwa manusia diciptakan untuk mengimaniNya tanpa terbesit kemusyrikan.
  • QS. 6:165 menjelaskan bahwa manusia diciptakan untuk menjadi penguasa-penguasa di muka bumi.
  • QS. 7: 129 menjelaskan bahwa manusia diciptakan untuk khalifah di bumi Allah.
  •   QS. 11:7 menjelaskan bahwa manusia diciptakan untuk taat dan patuh pada-Nya dengan cara berusaha dan beramal sholeh.
  • QS. 11:61 menjelaskan bahwa manusia diciptakan untuk penguasa dan pemakmur dunia.
  • QS. 22:41 menjelaskan bahwa manusia diciptakan untuk mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.
  • QS. 23:115 menjelaskan bahwa manusia diciptakan bukanlah dengan percuma .
  • QS. 24:55 menjelaskan bahwa manusia diciptakan untuk berkuasa(pemimpin umat) di muka bumi.
  • QS. 27:62 menjelaskan bahwa manusia diciptakan untuk khalifah di bumi.
  • QS. 28:5 ; QS. 35:39 ;QS. 43:60 ; QS. 67:2 ; QS. 90:4 dst yang intinya sama – sama membahas tugas manusia diciptakan di bumi.

Dari sini bisa disimpulkan bahwasannya tugas manusia/misi utama penciptaan manusia di muka bumi ini adalah untuk taat dan patuh pada-Nya dengan cara menjadi khalifah fil ardh (pemimpin di muka bumi). Nah, caranya memanfaatkan 5 perkara (Masa muda sebelum masa tua; Masa sehat sebelum masa sakit; Masa kaya sebelum masa miskin; Masa luang sebelum masa sibuk; Masa hidup sebelum masa mati) yaitu dengan menjalankan sunnatullah2/jalan2 untuk memenuhi perintah-Nya. Contohnya, kita sekarang posisinya sedang menempuh pendidikan untuk menunjang karier misalkan .. nah, akhirnya bentuknya adalah dengan bersungguh2 belajarnya, menjaga kesehatan, menabung/ tidak hidup yang mewah2 artinya uang dikeluarkan bila memang bener2 ada keperluan untuk memenuhi biaya pendidikan dan biaya hidup .. namun, biaya hidup pun juga jangan yang berlebihan, menggunakan waktu luang untuk mengikuti/melaksanakan aktivitas2 yang menunjang karier, menggunakan hidupnya bukan untuk main2 di dunia belaka namun hidup dan matinya hanya digunakan untuk-Nya sebagaimana yang telah disebutkan di dalam firman-Nya diatas seperti untuk melaksanakan ibadah spiritual untuk mengembalikan misi penciptaan manusia di muka bumi .
Jadi, menurut penulis seperti itu teman – teman. Bila ada yang mau nambahi utawi nyanggah geh monggo .. ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar